Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Love

When love beckons to you, follow him, Though his ways are hard and steep. And when his wings enfold you yield to him, Though the sword hidden among his pinions may wound you. And when he speaks to you believe in him, Though his voice may shatter your dreams as the north wind lays waste the garden. For even as love crowns you so shall he crucify you. Even as he is for your growth so is he for your pruning. Even as he ascends to your height and caresses your tenderest branches that quiver in the sun, So shall he descend to your roots and shake them in their clinging to the earth. Like sheaves of corn he gathers you unto himself. He threshes you to make you naked. He sifts you to free you from your husks. He grinds you to whiteness. He kneads you until you are pliant; And then he assigns you to his sacred fire, that you may become sacred bread for God's sacred feast. All these things shall love do unto you that you may know the secrets of your heart, and in that kno

CINTA yang AGUNG

Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya.. Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia.. Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu’ Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu… Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI .. Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya.. tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati bersamanya… Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh

Catatan Tentang Perpisahan

Perpisahan, sebagaimana kematian, adalah hal yang paling dihindari manusia. Padahal sama seperti pertemuan dan kelahiran, kedua sisi itu melengkapi bagai dua muka dalam satu koin. Hadir sepaket tanpa bisa dipisah. Seberapa lama jatah kita hidup, kita tidak pernah tahu. Yang jelas, kita selalu berjuang setengah mati untuk bisa menerima mati.

Teruntuk Anakku Ali f : )

Saat itu siang hari 22 Juni 2010 waktu bag’da dhuzur engkau terlahir ke dunia ini, dengan melalui operasi ( caesar ) karena saat itu, itulah tindakan satu-satunya yang akan menyelamatkan kamu dan mama. Saat akan melakukan persalinan mama mengalami pecah ketuban tanpa mama merasakan sakit layaknya seorang ibu yang kesakitan untuk melahirkan. Placenta pra via yang menutup jalan normal itu nak, ketika itu mama hanya berdua dengan edha (adik mama) di atas loteng. Mama sangat kaget karna air yang tak berheti keluar sangat deras, mama di bawah ke Rumah sakit umum. Perjuangan belom berhenti di mana mama harus di inpus dan di beri oksigen, cairan terus-menerus keluar tak henti-hentinya. Hanya di dalam hati mama minta sama yang kuasa yang ALLAH  selamatkan anakku. Perjuangan mama melahirkan untuk  normal tak peduli alat medis rumah sakit dari rasang (bertubi-tubi sakitnya) aku rela menahan sakit siang malam demi anak yang akan  aku lahirkan, itupun tak berhasil. Alat yang di balut ke perut mama

Sakit

Aku tidak tahu apa yang aku alami, hari selasa 8 November 2011 kepalaku mulai terasa sakit lagi. ku menulis dan berpikir membuatku tambah tak berdaya. Apa lagi harus berhadapan dengan komputer masa Allah hari ini ujian kesabaranku kembali untuk di uji, aku sudah tidak sanggup menunggu pukul 15.00 untuk pulang ke rumah rasa yang aku alami sekarang ini rasa mual, pusing dan mengeluarkan keringat tidak enak. aku hanya bisa mengatakan aku sudah tak sanggup hari ini karna kepalaku sangat sakit sekali